Aku Rindu Kamu

”Kak, liat. Aku dapet nilai 9. Aku senang sekali! yeay!” Nabilah sedang mengajak bicara boneka kesayangan kakaknya, kakaknya yang sudah meninggal sewaktu dia masih kecil. Nabilah diberi tahu ayahnya bahwa boneka itu adalah boneka kesayangan kakaknya. Memang setiap punya waktu luang nabilah selalu mengajak boneka itu bermain. Sampai tidur pun harus ada boneka tersebut.mungkin bukti kecintaan dia kepada kakaknya yang sudah tiada..

   Gerimis di pagi hari. Karena cuaca yang dingin, nabilah pun masih terlelap tidur berselimutkan selimut tebal nan hangat. Tak lupa dia sambil memeluk boneka kakaknya. Padahal hari ini hari senin. waktunya berangkat sekolah. Alarm-pun berbunyi. Tanpa sengaja dia mematikan alarm tersebut dan malah menutupi mukanya dengan selimut. Selang beberapa saat dia terbangun. Duduk,termenung, kemudian dengan perasaan kaget
   ”Hah! udah siang. Ah sial! bisa terlambat ke sekolah nih”
   Nabilah pun beranjak dari tempat tidurnya, bergegas dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah siap semuanya, Ayahnya mengingatkan,
   ”Adek nabilah sara…” Belum selesai berbicara, nabilah memotong perkataan ayahnya
   ”A..a.. aku sudah terlambat Ayah!?!” Nabilah langsung keluar rumah tergesa-gesa dengan roti ditangan.
    Ternyata Nabilah tidak sempat sarapan. Ayahnya hanya tersenyum.
   Gerimis sudah reda rupanya. Nabilah lari ke sekolah. Jarak rumah ke sekolah hanya 100 meter. dan biasanya Nabilah berangkat sekolah dengan sepedanya. mungkin karena dia terburu-buru sehingga lupa dengan sepedanya. Nabilah terus berlari. Sesekali dia membetulkan posisi tas yang di gendongnya.
   ”Jangan sampai terlambat! jangan sampai terlambat!” Pikirnya untuk menyakinkan diri.
   
   Sesampai di sekolah, dia bergegas ke kelasnya dan Nabilah langsung menaruh tas di meja. karena hari senin, dan setiap hari senin diadakan upacara sekolah. Nabilah langsung masuk ke barisan. paling belakang, sambil mencuri waktu untuk memakan roti yang dari awal dia pegang.
   ”Sial, sarapan saja harus ngumpet-ngumpet gini” Teman disebelahnya pun tertawa pelan melihat tingkah lucu Nabilah.
    Setelah upacara selesai, semua kembali ke masing-masing kelas. Nabilah yang menginjak kelas 1 SMA ini ternyata sudah termasuk orang paling terkenal disekolah. Terkenal karena ke-cerewet-annya dan mudah bergaulnya. Supel.
   Hari ini Ibu guru mengumumkan akan ada murid baru. Selang beberapa saat murid itu masuk, ibu guru menyuruh murid baru tersebut memperkenalkan diri.  
   ”Hai, nama saya Cindy Gulla. Salam kenal”
    Nabilah bergumam
   ”Perkenalan macam apa itu. Singkat banget. huee”
   Tak disangka, oleh Ibu guru, Cindy disuruh duduk dengan Nabilah. kebetulan teman sebangku Nabilah pindah sekolah 2 minggu yang lalu sehingga Nabilah duduk sendirian. Sontak dengan nada cerewet dia yang khas dia menggerutu
   ”Kenapa harus sama aku sih bu! Kan banyak bangku kosong lainnya. Huh..”
    Ibu guru menjawab
   ”Sudah Nabil, Cindy itu anak pintar loh. nanti kamu jadi ikut tambah pintar” Nabilah pasang muka ketus.
   Seketika ruangan kelas ramai akan suara tawa teman kelas menertawakan sikap Nabilah.
   Ternyata Nabilah tidak suka dengan Cindy. Sepanjang hari ini Nabilah tidak mengajak bicara Cindy, Cindy pun takut menyapa duluan.
  Cindy adalah sesosok orang yang pendiam, tenang dalam pembawaannya.dewasa dan pintar tentunya. berbeda sekali dengan Nabilah.
   Sepulang sekolah Nabilah langsung mengadu ke boneka kakaknya dan mengeluh tentang kejadian hari ini.
   ”Kak, hari ini aku kesel banget. ada murid baru. Entah kenapa aku ngga suka ama dia. Sebel..”
   Hari demi hari dilewati. Nabilah tetap tidak suka dengan Cindy, terlebih perlahan-lahan teman-temannya lebih dekat dengan Cindy daripada dia.
   Dan pada suatu hari, pada waktu istirahat sekolah, Nabilah sedang sibuk mencari pensil yang hilang miliknya. Cindy duduk di bangkunya. dengan dikeluarkannya  bekal makannya. ternyata cindy tidak berniat keluar kelas.
   Pada puncak kekesalan Nabilah ke Cindy, tiba-tiba dia menbuang bekal makan Cindy karena Nabilah menuduh Cindy lah yang mencuri pensilnya. Seketika Nabilah jadi malah merasa takut. Takut kalau Cindy bakal marah atas perlakuannya. Namun Cindy hanya tersenyum. Nabilah berkata sambil bersikap gugup
   ”Ke..ke..kenapa senyum huh?!?”
   Cindy menjawab dengan senyuman lagi. dan dia berkata
   ”Sini duduk… Aku mau tunjukan dan kasih sesuatu” Cindy menyuruh Nabilah duduk disampingnya, dan Nabilah pun duduk. Cindy mengeluarkan buku dengan bertuliskan ’Dear Nabilah’ dibagian depan.
   ”Ini pegang..”
    Cindy memberi buku tersebut kepada Nabilah.
   ”Apa ini?!? Maksudnya apa?!? Buat aku?!? Buat aku baca?!? Kok ada namaku sih?!?” Nabilah balik tanya dengan cerewet.
   Dia kaget dan bingung dengan pemberian buku tersebut.
   ”Ya buat kamu, Baca sekarang ya” Cindy menjawabnya dengan pembawaannya yang tenang.
   
   Nabilah langsung membelakangi Cindy dan mulai membuka halaman tiap halaman dalam buku tersebut
   ”Mana tulisannya? Kosong semua?!?” Nabilah mengeluh. Selang berapa saat dia menemukan tulisan:
  “Dear Nabilah, mungkin saat kamu baca ini kamu sudah besar ya. Lihat foto ini ya”
   Dibawah tulisan tersebut  ada sebuah foto. 2 anak kecil yang lucu. Yang 1 sekitar usia 4 tahun yang satu 2 tahun. Dengan anak kecil yang berusia 4 tahun memeluk sebuah boneka.
   ”Loh boneka ini mirip… Ah bukan bukan. Ngga mungkin. mungkin ini kebetulan saja” nabilah bergumam dalam hati.
   nabilah makin dibuat penasaran oleh buku tersebut dan kembali membuka halaman demi halaman buku itu. Ia tetap membelakangi Cindy yang kala itu tetap diam dan tampak tersenyum melihat tingkah Nabilah membuka buku dengan cara seolah-olah dia tidak boleh tahu apa yang Nabilah lakukan.dengan cara membelakangi Cindy tentunya.
  Nabilah berusaha membuka halaman yang mungkin berisi apa maksud semua ini. Cindy, Buku, Foto. dan akhirnya dia menemukan tulisan pada akhir halaman buku tersebut dengan tulisan:
   ”2 anak di foto tersebut itu bersaudara. Mereka dipisahkan karena orang tuanya memutuskan untuk berpisah. Yang 1 ikut ayahnya. Yang satu ikut ibunya. Liat anak kecil yang memeluk boneka? Pada saat perpisahan, Anak kecil tersebut yang memilih ikut ibunya, dan memberi boneka kesayangannya kepada ayahnya dan memberi pesan untuk diberikan ke adiknya.”
   Dalam hati nabilah mengeluh (lagi)
   ”Makin ngga ngerti?!?..”
   Ada tulisan lagi. tampaknya tulisan terakhir mengingat sudah pada bagian halaman terakhir. Namun kali ini terlihat sebagai tulisan yang masih baru. Menggunakan pencil. Beda dengan 2 tulisan sebelumnya yang tampak tulisan yang ditulis udah lama. Tulisan terakhir tersebut bertulis:
   ”Sudah lama aku menunggu saat ini. Aku sampai memakai cara seperti ini. Jadi murid baru, Biar bisa satu kelas denganmu. Padahal harusnya aku kelas 3 SMA. Lucu bukan? Hehe. Ayahmu pernah memberi sebuah boneka untukmu? Apakah boneka-nya masih ada padamu? Aku sangat rindu padamu. Maaf sebelumnya Aku pinjam pensil tidak ijin terlebih dahulu dan tidak sempat mengembalikannya”
   Nabilah pun langsung kaget. dia mencoba mengartikan semua ini sambil membuka kembali halaman yang terdapat foto tadi. Dia mengusap-usap foto tersebut. Di dalam benaknya penuh dengan pertanyaan
   ”Apa maksud semua ini? Foto itu? Boneka itu? Boneka kesayangan kakakku? Apa dia… Ah! Apa Ayah selama ini berbohong padaku? Berarti selama ini kakakku masih hidup.. dan kalo benar berarti Cindy itu…” Nabilah terdiam. menundukan kepala dan tampak meneteskan air mata. Sampai menetes ke foto tersebut.
   Nabilah segera berbalik badan dan saat itu juga tak disangka Cindy langsung memeluk erat Nabilah. Cindy pun tampak berlinang air mata, Cindy berbisik
   ”iya, aku kakakmu, aku sangat rindu kamu…”


CATATAN : Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka / Palsu / Karangan Semata ..
thumbnail
About The Author

Ut dignissim aliquet nibh tristique hendrerit. Donec ullamcorper nulla quis metus vulputate id placerat augue eleifend. Aenean venenatis consectetur orci, sit amet ultricies magna sagittis vel. Nulla non diam nisi, ut ultrices massa. Pellentesque sed nisl metus. Praesent a mi vel ante molestie venenatis.

0 komentar